Bukan Obat Yang Menyembuhkan
Siapakah yang menyembuhkan seseorang dari sakitnya? Apakah sang dokter?
Ataukah obat yang diberikan kepada pasien? Ataukah diri pasien itu sendiri?
Inilah pertanyaan yang sangat mendasar.
Coba kita, ambil contoh sederhana. Cermatilah
tangan yang sedang terluka. Jika tangan anda terluka, biasanya anda akan
memberinya obat. Boleh jadi, dokter anda memberikan obat merah, betadine,
tensoplast, handyplast, sofratul, dan lain sebagainya.
Apakah yang terjadi setelah itu? Beberapa hari kemudian luka anda sembuh.
Luka yang terbuka itu merapat kembali. Tinggal bekasnya saja. Siapakah yang
menyembuhkan luka anda, sehingga robekan luka itu merapat kembali? Apakah
sang dokter? Ataukah obat yang diberikannya? Ataukah tubuh anda sendiri?
Mungkin anda akan menjawab:...